get app
inews
Aa
Read Next : CISAH Gelar Haul Sultan Al- Malik Ash-Shalih ke 749 Tahun

Wamen BUMN Dorong PT PIM Bangun Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi

Rabu, 10 Agustus 2022 | 21:31 WIB
header img
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, melakukan kunjungan kerja ke PT PIM di Aceh Utara. Foto: Ist

ACEH UTARA, iNews.id - Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, menyatakan bahwa pengembangan anak PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM), yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) berperan besar terhadap ketahanan pangan dan ketahanan energi di Indonesia. Hal ini disampaikan Pahala saat melakukan kunjungan kerja ke PT PIM di Aceh Utara, Rabu (10/08/2022).

PT PIM saat ini tengah melakukan sejumlah upaya guna meningkatkan kapasitas produksinya, antara lain melalui pembangunan pabrik NPK berkapasitas 500 ribu ton per tahun dan reaktivasi pabrik urea PIM-1. “Kami berharap pabrik NPK ini bisa diselesaikan dan dikomersialisasikan pada bulan November atau Desember tahun ini”, kata Pahala. Menurutnya, penambahan kapasitas produksi NPK ini merupakan pencapaian besar untuk pengembangan PT PIM ke depan. “Alhamdulillah pembangunannya sampai saat ini, tadi saya dilaporkan Direksi PT PP, perkembangannya cukup baik dan penyelesaiannya bisa dicapai sekitar Bulan November”, tambahnya.  

Lebih lanjut Pahala menyebutkan bahwa kebutuhan nasional pupuk NPK saat ini adalah sekitar 8 juta ton, sedangkan kapasitas produksi Pupuk Indonesia Grup adalah 3,4 juta ton. “Tambahan kapasitas produksi sebesar 500 ribu ton ini tentunya berkontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan pupuk NPK nasional”, katanya. Ia juga menambahkan bahwa pabrik NPK ini nantinya harus didukung oleh pemenuhan feedstock atau bahan baku yang baik, terutama bahan baku potash atau kalium yang berasal dari Rusia.

Selain melalui pembangunan pabrik NPK baru, Pahala juga mendukung upaya PT PIM melakukan reaktivasi pabrik PIM-1. Reaktivasi ini diharapkan juga dapat menambah kapasitas produksi urea PT PIM. Tantangan dalam melakukan reaktivasi ini adalah masih adanya kendala pasokan gas. “Saat ini kita sedang menunggu bagaimana dapat memperoleh pasokan gas untuk reaktivasi PIM-1, dimana kita ketahui kebutuhannya adalah sekitar 55 MMSCFD. Jadi ini sedang kita upayakan dengan berkoordinasi dengan holding Pupuk Indonesia, juga Pertamina dan PGN”, kata Pahala.

Lebih lanjut Pahala mengungkapkan bahwa dalam rangka ketahanan energi, Kementerian BUMN juga mempunyai inisiatif pengembangan Green Industry Cluster atau Klaster Industri Hijau.  “Klaster Industri Hijau adalah kawasan industri yang menggunakan energi berbasis green”, kata Pahala. Salah satu komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan di PT PIM adalah Blue dan Green Ammonia. “Kami berharap kawasan industri ini bisa segera direalisasikan. Dengan adanya  kluster industri hijau menjadikan PT PIM bukan hanya perusahaan pupuk tapi juga perusahaan yang bisa menghasilkan ketahanan pangan dan ketahanan energi baru”, tegas Pahala.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan, mengungkapkan bahwa pengembangan GIC ini sejalan dengan Net-Zero strategy house Kementerian BUMN yang mentargetkan reduksi karbon hingga 29% di tahun 2030, dan net zero pada tahun 2060. Strategi yang dilakukan, antara lain, pemanfaat energi baru dan terbarukan, implementasi teknologi carbon capture, peningkatan efisiensi, serta pengembangan bisnis dan industry ramah lingkungan.

Terkait dengan pasokan gas untuk reaktivasi PIM-1, Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan dukungan kepada Kementerian ESDM untuk pengadaan LNG, baik melalui pasokan dalam negeri maupun impor. “Kementerian SDM juga telah merespon dan memberikan dukungannya untuk pengadaan LNG tersebut”, kata Jamsaton.

Lebih lanjut, Direktur Utama PT PIM, Budi Santoso Syarif menyatakan apresiasinya atas kunjungan Wamen BUMN I. “Kami siap mewujudkan Klaster Industri Hijau di area PT PIM. Dan kami  juga didukung oleh lokasi yang strategis, serta fasilitas dan utilitas pendukung yang memadai, seperti Pelabuhan, jaringan interkoneksi listrik dan air, serta jaringan pipa gas.”, kata Budi.

 

 

Editor : Armia Jamil

Follow Berita iNews Lhokseumawe di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut