Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I Heru Setiawan, ST, M.Eng, dalam pemaparannya di hadapan Pj Bupati Mahyuzar dan Pj Gubernur Bustami Hamzah menjelaskan bahwa progres pekerjaan fisik pembangunan waduk dan bendungan hingga 27 April 2024 sudah mencapai 90,04 persen. Sedangkan realisasi keuangan mencapai 89,18 persen.
“Target penyelesaiannya pada Juni 2024. Sedangkan sisa pekerjaan yang sedang dikerjakan saat ini meliputi tubuh bendungan tersisa 9,16 persen lagi, pekerjaan terowongan waterway tersisa 75,67 persen lagi, jalan akses tersisa 37,60 persen lagi, serta fasilitas umum dan lanscape tersisa 43,45 persen lagi,” jelas Heru.
Ketua DPRA Zulfadli pada kesempatan itu mempertanyakan tentang desain kontruksi bendungan dan waduk serta faktor resiko jika terjadi gagal kontruksi. Heru menjelaskan bahwa kontruksi waduk dan bendungan Keureutoe telah melalui sebuah perencanaan yang sangat matang, juga melibatkan para konsultan dan ahli bendungan.
Bahkan untuk uji coba nanti juga terlebih dahulu harus mendapatkan sertifikat layak dari ahli bendungan. Pihaknya juga telah menyiapkan sebuah SOP penanganan bencana jika misalnya terjadi gagal kontruksi atau bencana lainnya yang menyangkut dengan bendungan dan waduk Keureutoe. “Tapi kita semua berharap semua itu tidak terjadi, insyaAllah pembangunan bendungan dan waduk ini telah melalui desain teknis kontruksi yang sangat detail dengan memperhitungkan berbagai faktor dan resiko,” ungkap Heru, didampingi oleh Pejabat Teknis lainnya pada Balai BWS I Sumatera.
Editor : Armia Jamil
Artikel Terkait