Logo Network
Network

Oknum Polisi Pemukul Mahasiswa Saat Demo Tolak Kenaikan BBM di Aceh Tengah Akan Dilapor ke Kapolri

Yusradi
.
Senin, 12 September 2022 | 20:58 WIB
Oknum Polisi Pemukul Mahasiswa Saat Demo Tolak Kenaikan BBM di Aceh Tengah Akan Dilapor ke Kapolri
Demo mahasisawa tolak kenaikan BBM di Aceh Tengah. Foto: Yusradi-iNews Tav/MNC

CEH TENGAH, iNews.id - Koordinator aksi demo penolakan kenaikan BBM di Aceh Tengah akan melaporkan oknum polisi yang diduga memukul delapan mahasiswa saat terjadi kericuhan di halaman Kantor DPRK Aceh Tengah.

Hal tersebut disampaikan koordinator aksi, Saparuda di hadapan Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Nurochman Nulhakim saat audiensi bersama mahasiswa diruang sidang DPRK setempat, Senin (12/9).

“Kami akan membuat laporan polisi terkait adanya dugaan pemukulan terhadap delapan mahasiswa saat demo tadi,” kata Saparuda.

Laporan tersebut akan disampaikan kepada Polda Aceh bahkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Memang oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap delapan mahasiswa sudah terjadi perdamaian, meski demikian kita tetap membuat laporan,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nurochman Nulhakim mengaku bertanggung jawab terhadap delapan mahasiswa yang diduga dipukul oknum polisi pada saat kericuhan terjadi.

“Saya bertanggungjawab terhadap pemukulan tersebut. Saya meminta maaf,” kata Kapolres dihadapan mahasiswa diruang sidang DPRK setempat.

Dia menyampaikan, jika memang pihak mahasiswa atau aksi massa membuat laporan polisi, dirinya mengaku siap mengawal laporan tersebut.

“Bagi rekan – rekan mahasiswa yang ingin melapor, silahkan langsung ke Propam, saya akan terima laporannya, akan kita proses,” ucap Kapolres.

Selanjutnya, Kapolres juga mengaku akan bertanggungjawab soal pengobatan terhadap delapan mahasiswa yang diduga menjadi korban pemukulan oleh oknum polisi.

Kedelapan mahasiswa tersebut merupakan peserta aksi demo penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak yang berlangsung dihalaman gedung DPRK setempat, Senin (12/9/2022).

Koordinator aksi, Saparuda kepada wartawan mengatakan, kedelapan mahasiswa tersebut sebagian mengalami luka pada bagian kepala dan patah tulang.

“Sebagian dari mereka berada di rumah sakit, sebagian lagi sudah berada dirumahnya masing – masing. Ini diakibatkan kericuhan tadi, mereka diduga dipukul oknum polisi,” kata dia.

Dia mengaku, pihaknya telah mengantongi bukti bukti pemukulan yang dilakukan oknum polisi tersebut saat aksi dorong antara massa dan petugas.

Editor : Armia Jamil

Follow Berita iNews Lhokseumawe di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.