Haji Fatani dan Zarkasyi foto bersama dengan UAS.
Pentingnya Peran Pemimpin dalam Syariat Islam
UAS menyampaikan bahwa seorang pemimpin memiliki peran besar dalam menegakkan syariat Islam dengan kekuasaannya. "Pemimpin, baik gubernur, bupati, atau wali kota, dapat membantu santri, dayah (pesantren), melalui kebijakan dan tanda tangannya," ujar UAS.
Ia juga menekankan perlunya membangun fasilitas pendidikan agama seperti Islamic Center, dayah, Islamic Boarding School, hingga TK dan sekolah berbasis Alquran untuk mencetak generasi yang memahami dan menegakkan syariat Islam.
Kebijakan untuk Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Menurut UAS, pemimpin memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan yang mendorong amar ma’ruf nahi munkar, seperti melarang perjudian dan mendukung program keagamaan melalui pengalokasian dana dari APBD.
“Yang paling rugi adalah ketika seseorang pernah memiliki kekuasaan, tetapi tidak dipakai untuk menolong agama Allah,” tegasnya. UAS juga mengingatkan bahwa dakwah terbaik dari seorang pemimpin adalah melalui kebijakan yang berpihak pada kebaikan umat.
Aceh dan Warisan Syariat Islam
UAS mengingatkan bahwa Aceh memiliki sejarah panjang sebagai wilayah yang menerapkan syariat Islam sejak masa kerajaan. “Meskipun sekarang kita berada dalam sistem demokrasi, setiap orang memiliki kesempatan untuk menunjukkan keilmuannya dan berkontribusi bagi bangsa,” katanya.
Di akhir ceramahnya, UAS mengajak seluruh jemaah untuk memanfaatkan hidup dengan berbuat baik dan menjauhi larangan agama. “Ketika ada kekuasaan, gunakanlah untuk menolong agama Allah,” tutupnya.
Acara tablig akbar ini tidak hanya menjadi momen syiar Islam tetapi juga refleksi bagi masyarakat tentang pentingnya peran pemimpin dalam membangun umat yang lebih baik.
Editor : Armia Jamil
Artikel Terkait