LHOKSUKON, iNews.id - Penabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, MSi, mengapresiasi acara wisuda alumni perdana Dayah Madinatud Diniyah Nafisatul Huda (Madinah) Lhoksukon yang digelar di Dayah Kupi, Simpang Cibrek, Minggu, 4 Febuari 2024. Acara wisuda 16 santri dari total 114 santri ini dibuka oleh Waled Munir selaku pimpinan dayah tersebut.
Dalam acara wisuda perdana itu turut dihadiri Pj Sekda Aceh Utara Dayan Albar, SSos, MAP, dalam hal ini mewakili Pj Bupati Mahyuzar, Plt. Kadis Pendidikan Dayah Aceh Utara Ir Mirza Gunawan, MAP, dan sejumlah tokoh ulama serta masyarakat.
Dayan Albar pada awal sambutannya menyampaikan Pj Bupati Mahyuzar menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan Milad ke-7 Dayah Madinah Lhoksukon. Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Utara maupun atas nama pribadi mengucapkan
selamat dan sukses kepada anak-anak santri Dayah Madinatuddiniyah Nafisatul Huda yang hari ini di wisuda.
Disampaikan Dayan, hal ini menandakan santri-santri telah melampaui satu tahapan pendidikan yang akan menjadi tonggak penting untuk menuju ke level pendidikan berikutnya. Pelaksanaan wisuda santri Dayah Madinatud Diniyah Nafisatul Huda pada hari ini, merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami di jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Dayah ini merupakan salah satu dayah terpadu moderen yang ada di Kabupaten Aceh Utara.
"Saya sangat optimis keberadaan Dayah
Madinatuddiniyah Nafisatul Huda akan memberikan dampak positif yang luar biasa terhadap pendidikan religius dan implementasi syariat Islam di Kabupaten Aceh Utara khususnya. Sebab, pendidikan tidak hanya ditilik dari kemampuan menguasai Iptek saja, akan tetapi juga perbaikan akhlak dan Imtaq sangat diperlukan demi masa depan generasi muda kita," kata Dayan.
Menurutnya, hal inilah yang akan menjadi pondasi pembentukan karakter anak didik yang bersendi nilai-nilai qur’ani. Dalam upaya mencapai keberhasilan pendidikan agama itulah maka saya memandang bahwa peran Dayah menjadi sangat penting dan strategis. Dayah sebagai bagian integral sistem pendidikan kita, dituntut untuk secara terus menerus mengembangkan Dayah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan agama, juga pendidikan umum.
"Untuk itu, kita harapkan Dayah Terpadu sebagai lembaga pendidikan, hendaknya terus menerus melakukan penyempurnaan kurikulum (isi pendidikan) yang sesuai dengan aspirasi masyarakat dan misi keislaman. Karena itulah, pemberian materi pendidikan yang konkret, aktual dan relevan, seperti pemberian materi bahasa asing (Bahasa Inggris), ilmu komputer, dan ketrampilan hidup lainnya, menjadi kebutuhan substantif yang penting," kata Dayan.
Kata dia, dayah terpadu sebagai lembaga pendidikan keagamaan, juga perlu membenahi secara terus menerus kualitas manajemennya. Paradigma lama dalam pengelolaan Dayah yang terkesan mengabaikan sistem manajemen moderen, saya kira perlu kita ubah.
"Secara pribadi, saya merasa amat sangat bangga dengan pelaksanaan wisuda pada hari ini, keberhasilan anak-anak kami pada hari ini bagaikan memetik hasil kebun yang telah lama ditanam, sungguh kebanggaan yang sangat luar biasa untuk saya secara pribadi. Saya yakin, para unsur Pimpinan Dayah pun tidak luput berbahagia dengan keberhasilan anak-anak kami pada hari
ini," demikian disampaikan Dayan.[]
Editor : Armia Jamil