Logo Network
Network

440 Ribu Penerima Manfaat Program Kartu Prakerja di Aceh

A Jamil
.
Rabu, 23 November 2022 | 14:22 WIB
440 Ribu Penerima Manfaat  Program Kartu Prakerja di Aceh
Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki. Foto: Ist

BANDA ACEH, iNews.id - Selama hampir tiga tahun beroperasi, Program Kartu Prakerja telah menjangkau 440 ribu orang penerima manfaat dari bumi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan total 16,4 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia.  Adapun total dana insentif tersalurkan ke provinsi Aceh mencapai Rp 972 miliar. 

Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengatakan Program Kartu Prakerja membantu angkatan kerja yang sedang mencari kerja, mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maupun buruh dan karyawan yang ingin meningkatkan kompetensinya dalam berbagai bidang.

“Program Kartu Prakerja sesuai dengan cita-cita Pemerintah Aceh dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh yang mampu bersaing dalam dunia kerja dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional,” katanya di Amel Convention Hall, Banda Aceh, 23 November 2022, saat menjadi panelis pembicara utama di depan sekitar 600 peserta acara “Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh” yang digelar Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan Lembaga Pelatihan Kelas.com.

Achmad Marzuki berharap agar momentum “Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh” dapat menjadi ajang para alumni Kartu Prakerja untuk berbagi pengalaman, dan juga bagi masyarakat umum, sehingga dapat memanfaatkan program ini. 

“Kami mendukung sepenuhnya program Kartu Prakerja di bawah kewenangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, untuk mewujudkan SDM unggul demi kemajuan Indonesia di masa mendatang, khususnya Aceh,” harapnya.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan Kartu Prakerja merupakan program pemerintah pertama yang dijalankan secara digital 100 persen. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, agar pelayanan publik dilakukan dengan cara-cara baru yang inovatif menggunakan teknologi digital. 

“Kartu Prakerja menjadi contoh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabilitasnya sangat tinggi. Tidak salah jika KPK menyatakan bahwa Kartu Prakerja sebaiknya dijadikan model bagi layanan publik yang lain,” tegasnya Moeldoko.
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja, Denni Purbasari menekankan agar angkatan kerja saat ini jangan jadi generasi pengeluh.

 “Biasakan agar tangan kita tak selalu di bawah. Jadilah generasi yang solutif, minimal jadi solusi untuk diri sendiri, baru kemudian jadi pandu bagi yang lain,” ungkapnya.

Di Aceh, ada tiga besar daerah yang menjadi penerima Kartu Prakerja di Aceh yakni Kabupaten Aceh Utara (68.066 peserta), Bireuen (54.176) dan Pidie (43.075). 

Lima pelatihan yang paling banyak menarik minat penerima Kartu Prakerja di Aceh yakni penjualan dan pemasaran (strategi pemasaran dan penjualan, membuat konten pemasaran di sosial media, sukses berbisnis online), gaya hidup (teknik tata rias, belajar merancang busana, belajar merias diri), makanan dan minuman (mengolah makanan sehat, mengelola usaha warung, membuat aneka roti), manajemen (membangun usaha rintisan (start-up), menentukan dan mendirikan badan usaha, teknik wawancara bagi unit SDM) dan teknik (teknisi listrik, teknisi sistem perangkat keras, teknik menggunakan software editing).

CEO Kelas.com William Sutrisna mengungkapkan, Kelas.com sangat senang sekali bisa menjadi bagian dari ekosistem Kartu Prakerja. Kelas.com memiliki visi yang sejalan dengan Program Kartu Prakerja dan mendukung berbagai upaya untuk melakukan akselerasi pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

 “Belajar itu tidak ada akhirnya. Setiap manusia selama masa hidupnya harus terus belajar dan berkembang. Perkembangan zaman sangat cepat, sehingga kita harus terus selalu mengembangkan diri sendiri,” pesannya.

Salah satu alumni Kartu Prakerja dari Lhokseumawe, Harry Koko Priutama, menyatakan bahwa dengan adanya Program Kartu Prakerja dan Kelas.com,  ia bisa mengembangkan diri dari ahli-ahli keterampilan tertentu yang seringnya hanya ada di ibukota, tak sampai menjangkau kota-kota terpencil. 

“Saya suka ilmu baru dan mencoba hal-hal baru, termasuk menciptakan branding untuk sebuah usaha. Kini, saya merancang beberapa brand lokal UMKM di Lhokseumawe karena pelatihan branding yang saya ikuti. Banyak order, cuan pun bertambah,” katanya,
 
Testimoni lain datang dari Putri Puspita, ibu rumah tangga di Banda Aceh yang sekarang menghasilkan pendapatan bulanan. Dari awalnya membuat masker, kini Putri mendapat kontrak membuat sprei untuk jumlah besar selama tiga tahun ke depan.

 “Saya sarankan teman-teman untuk berkembang lebih maju meningkatkan keterampilan diri, seperti yang diajarkan pelatihan-pelatihan Program Kartu Prakerja,” jelasnya.

Editor : Armia Jamil

Follow Berita iNews Lhokseumawe di Google News

Bagikan Artikel Ini