LHOKSEUMAWE, iNewsLhokseumawe.id - Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Perempuan Anti Korupsi dengan tema “Peran Perempuan dalam Pemberantasan Korupsi*. Kegiatan ini berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kota Lhokseumawe, Selasa (17/12/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai organisasi perempuan, termasuk ibu-ibu Persit TNI AD, AL dan AU, kader PKK, serta perempuan dari berbagai unsur instansi pemerintah. Kegiatan ini bertujuan membekali kaum perempuan dengan pemahaman tentang integritas dan peran strategis dalam pencegahan korupsi di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Pelaksana Harian (PLH) Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Frietsmount Wongso, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran perempuan sebagai benteng utama dalam membangun budaya antikorupsi.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap perempuan dapat memahami integritas dalam berbagai peran: sebagai ibu, istri, atau warga negara. Dari rumah tangga, perempuan bisa membentuk keluarga yang bebas dari korupsi,” ujar Frietsmount Wongso.
Ia menambahkan, perempuan memiliki peran vital dalam membentuk gaya hidup keluarga yang sederhana dan bebas dari perilaku koruptif. “Jika suami bekerja sebagai aparatur negara, penting bagi perempuan untuk memahami bahwa gaji suami harus dikelola dengan baik.
Jika ada pemasukan berlebih yang mencurigakan, harus berhati-hati. Di sini, peran perempuan menjadi kader antikorupsi dimulai dari keluarga,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lhokseumawe, T. Adnan, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia berharap para peserta, khususnya perempuan dari kalangan ASN dan instansi vertikal, dapat mengikuti Bimtek ini dengan sungguh-sungguh.
“Nilai-nilai antikorupsi harus dipahami secara mendalam oleh para ibu. Keluarga adalah tempat pertama menanamkan pendidikan antikorupsi. Ini momen yang sangat penting, di mana perempuan bisa menjadi penggerak perubahan menuju budaya yang bebas korupsi,” ujar T. Adnan.
Menurutnya, pendidikan antikorupsi dari rumah akan menciptakan generasi yang lebih berintegritas. “Dimulai dari keluarga, kita harapkan tercipta lingkungan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi,” tambahnya.
Bimtek ini diisi dengan sesi pemaparan materi terkait pencegahan korupsi, pentingnya integritas, serta bagaimana membangun keluarga yang memiliki kesadaran antikorupsi. Peserta juga diberikan contoh kasus terkait praktik korupsi di berbagai sektor, termasuk dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Dengan adanya pemahaman yang lebih baik, perempuan diharapkan menjadi motor penggerak dalam membangun kesadaran kolektif untuk melawan korupsi.
Melalui Bimtek Perempuan Antikorupsi ini, diharapkan peran perempuan di Kota Lhokseumawe dapat semakin kuat dalam membentuk keluarga yang berintegritas, mendukung tata kelola pemerintahan yang bersih, serta melahirkan generasi bebas korupsi di masa depan.
Editor : Armia Jamil
Artikel Terkait