ACEH UTARA, iNews. id - Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumatra Bagian Utara bersama Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Mubadala Energy dalam sepekan ini melakukan kunjungan kerja dan sosialisasi kepada pemerintah daerah di Aceh, Senin (26/02/2024).
Rangkaian kunjungan tersebut dilakukan kepada beberapa instansi dan pemangku kepentingan sehubungan dengan adanya rencana kegiatan pengeboran (sebanyak dua sumur laut dalam sebagai kelanjutan komitmen kegiatan eksplorasi dari perusahaan di Blok South Andaman, Kedua sumur tersebut rencananya akan dibor pada di kuartal II dan III Tahun 2024 ini.
Kunjungan awal diantaranya dilakukan ke Dinas ESDM Aceh (15/01), Pemerintah Kabupaten Lhokseumawe (16/02), Pemerintah Kabupaten Aceh Utara (21/02) dan Pemerintah Kabupaten Bireuen (22/01).
Dalam kegiatan sosialisasi di Bireuen, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangku kepentingan merupakan kegiatan awal sebelum kegiatan pengeboran di sektor hulu migas yang diatur dalam Pedoman Tata Kelola kegiatan pengeboran.
Sosialisasi bertujuan untuk mengenalkan adanya kegiatan pengeboran dua sumur eksplorasi laut dalam, yang terletak di Blok South Andaman, serta menyampaikan berbagai aspek pemenuhan perizinan, keamanan serta keselamatan sehingga kegiatan tersebut telah sesuai aturan dan diharapkan dapat berjalan dengan aman dan lancar”, terang Yanin.
Blok South Andaman adalah blok migas yang terletak diatas 12 mil laut dengan operator KKKS Mubadala Energy. Sebelumnya, di akhir tahun 2023 telah diberitakan keberhasilan eksplorasi sumur laut dalam pertama, Layaran-1 dengan perkiraan cadangan gas sebesar 6TCF in-place. Atas keberhasilan itu, maka kegiatan berlanjut dengan pengujian berikutnya pada sumur ekplorasi kedua dan ketiga, dengan harapan mendapatkan kembali penemuan hidrokarbon yang dapat meningkatkan keberhasilan temuan cadangan migas di wilayah Andaman.
Lebih lanjut, Yanin menjelaskan bahwa fase kegiatan eksplorasi merupakan rangkaian awal dari kegiatan operasi hulu migas yang berlangsung selama enam tahun dimana selama masa tersebut setiap KKKS harus melakukan komitmennya kepada negara untuk melakukan sejumlah kegiatan seismik dan pengeboran. “Setelah hasil analisa dari semua fase pengeboran eksplorasi, apabila kandungannya secara keteknikan dan komersial dinyatakan ekonomis, maka KKKS akan melanjutkan fase persiapan produksi yang dimulai dengan penyiapan perencanaan pengembangan lapangan hingga fase produksi dalam kurun waktu selama 20 tahun ke depan”, pungkas Yanin.
Kegiatan sosialisasi di Pemerintah Kabupaten Bireuen dipimpin oleh Asisten Bidang Perekonomian. Dailami, mewakili Pj. Bupati Bireuen. Dalam arahannya Dailami menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bireuen menyambut baik komunikasi dan koordinasi Bersama SKK Migas dan KKKS Mubadala Energy yang berjalan sangat baik.
“Selaku Pemerintah Daerah, kami memahami masyarakat Aceh begitu mengharapkan keberhasilan pengeboran eksplorasi, sehingga masa kejayaan migas di Aceh bisa kembali. Oleh karena itu, kami terus mendukung dan mendoakan upaya-upaya pengeboran dari perusahaan migas dapat berhasil”, terang Dailami.
Selanjutnya dalam paparan perusahaan KKKS kepada pemangku kepentingan terkait rangkaian kegiatan pemboran menjelaskan tentang profil perusahaan, gambaran lokasi, jenis kapal rig yang digunakan, pemenuhan aspek perizinan, serta pelaksanaan kegiatan scouting bersama yang baru dilakukan. Pada saat yang sama perusahaan juga menjelaskan pengelolaan aspek keselamatan dan lingkungan serta kegiatan penunjang lainnnya seperti sarana logistik di shorebase Krueng Geukueh serta kontribusi sosial perusahaan, melalui program CSR atau Program Pengembangan Masyarakat yang merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat.
Turut hadir Kasi Ops Lanal Lhokseumawe Letda H Manurung, Kepala Dinas DLHK Irwan, DPMPTSP Ritahayati dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan M Jafar, Sekretaris Bapeda Andri, Perwakilan PPI Peudada Darwati serta Panglima Laot Bireuen M. Nasir. Kegiatan ditutup dengan penandatanganan berita acara dukungan para pihak terhadap kegiatan pengeboran sumur eksplorasi. Rangkaian Sosialisasi selanjutnya di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara direncanakan akan dilaksanakan pada Minggu I bulan Maret 2024.
Editor : Armia Jamil
Artikel Terkait