LHOKSEUMAWE- Komandan Korem (Danrem) 011 Lilawangsa Kolonel Inf Bayu Permana mengajak pemerintah daerah dan unsur terkait memperkuat sektor ketahanan pangan nasional untuk memulihkan perekonomian masyarakat di tahun 2023 dan kedepan.
Danrem meyakini ketahanan pangan yang dikelola dengan baik dan melibatkan seluruh leading sektor membawa dampak positif , terutama untuk memulihkan ekonomi masyarakat dimasa-masa sulit seperti saat ini.
Gagasan tersebut diungkap Kolonel Inf Bayu Permana usai memimpin rapat kesiapan pelaksanaan program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Aula Yudha Korem 011/Lilawangsa, Lhokseumawe, Senin (02/01/2023).
Danrem mengklaim TNI memiliki kepedulian tinggi dan upaya yang kuat dalam sektor tersebut. Sebab, ketahanan pangan adalah isu strategis pertahanan negara dalam arti luas, termasuk dalam pengendalian keutuhan bangsa.
“Sektor pertanian memiliki peran utama dan isu strategis bagi negara-negara maju. Saat ini makna perang bukan sekedar soal militer, melainkan perang yang juga melibatkan unsur-unsur budaya dalam masyarakat, diantaranya pertanian,” jelas Bayu.
Sehingga ke depan, tidak hanya militer yang menjadi garda pertahanan Negara, namun seluruh unsur baik masyarakat, pemerintah daerah dan elemen lainnya dari beragam sektor.
Apalagi sambungnya, saat ini PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) telah memproduksi NPK, selain Urea dan Amonia. Jadi tidak ada alasan kelangkaan pupuk di sektor pertanian dan perkebunan. Bahkan sebaliknya lancarnya produksi dan distribusi pupuk faktor utama peningkatan hasil gabah dan jenis pangan lain.
"Contohnya, cabe merah, bawang merah dan padi bila tidak stabil akan berefek inflasi, jadi ini harus diatasi dengan perhatian serius. Saluran-saluran irigasi yang rusak harus dilakukan normalisasi, perbaikan dan lainnya,” sebut Danrem.
Sebab itu, pada kesempatan sama, Danrem Bayu Permana menginstruksikan seluruh Kodim di jajarannya, berkolaborasi dengan pemda untuk menciptakan lumbung ketahanan di wilayah masing-masing.
Keterlibatan TNI disini bisa melalui program TMMD), TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) dan lain sebagainya. Jadi TNI tidak boleh tinggal diam dan mampu berkontribusi positif dalam membantu persoalan masyarakat.
"Bagaimanapun TNI tidak boleh mengingkari proses kelahirannya yang lahir dari rakyat dan dibesarkan oleh rakyat, artinya apa yang dilakukan TNI harus berorientasi kepada kepentingan rakyat. Sebab, dalam keprofesionalan visi dan misi TNI, dalam tugas pokoknya harus terbangun spirit untuk dicintai dan mencintai rakyatnya," pungkasnya.
Editor : Armia Jamil
Artikel Terkait