ACEH UTARA, iNews.id - Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, memimpin apel gabungan jajaran pejabat seluruh SKPK dan ASN di lapangan upacara depan Kantor Bupati di Landing Kecamatan Lhoksukon, Senin, 7 November 2022.
Dalam arahannya, Azwardi antara lain mengapresiasi kinerja pejabat dan ASN jajaran Pemkab Aceh Utara selama tiga bulan dirinya menjabat sebagai Pj Bupati. Hal itu terlihat dari beberapa kegiatan yang membutuhkan gerak cepat, kolaborasi, koordinasi, dan kerjasama lintas sektor. “Saya lihat sudah terjalin kerjasana dan kekompakan yang solid di antara semua SKPK dan stakeholder terkait,” ungkap Azwardi.
Salah satu kegiatan itu, lanjutnya, terlihat dalam penanganan bencana banjir yang melanda Aceh Utara pada Oktober lalu. “Kita sudah hadir di tengah masyarakat selama musibah banjir, ketika warga butuh bantuan di kamp-kamp pengungsian, konsolidasi kemaren Alhamdulillah tertangani dengan baik,” kata Azwardi.
Dikatakan, kita patut bersyukur dari hal-hal kecil yang dibantu oleh orang lain, ini penting bersyukur, dengan bersyukur Allah SWT akan membantu masyarakat kita. Pemkab Aceh Utara melalui pola kolaboratif telah sukses penanganannya, semua dinas terkait terus membangun koordinasi dengan tingkatan yg lebih tinggi.
“Banyak faktor yg menyebabkan banjir, namun kita jangan menyerah untuk berbuat sesuatu kepada masyarakat, koordinasi yang sudah baik ini harus dipertahankan, sehingga lebih baik lagi ke depan,” harapnya.
Lanjutnya, kinerja ASN dan SKPK sudah mulai tampak ada kemajuan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diembankan.
Secara khusus, Azwardi juga menyampaikan terimakasih kepada Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan KB, dan dinas terkait lainnya, dalam upaya penurunan angka stunting di daerah ini, dari 7,2 persen turun menjadi 6,2 persen dalam tiga bulan terakhir.
Apresiasi Azwardi juga disampaikan kepada Dinas Perindag Koperasi dan UKM yang telah menggerakkan pengembangan UMKM pasca pandemi. “Kita sudah berhasil mempatenkan Batik Pase yang sudah mendapatkan hak Paten, ini harus terus dikembangkan sebagai kekayaan daerah. Kemarin-kemarin saya sudah memakai baju batik motif Pase, besok-besok para Kepala SKPK ini juga harus punya batik Pase ini. Harus kita sendiri yang beli dan pakai, untuk kembangkan UMKM daerah,” harapnya.
Kepada jajaran Inspektorat Kabupaten Aceh Utara, Azwardi juga menyampaikan apresiasi atas capaian MCP (Monitoring Centre of Prevention) yang terus membaik. MCP merupakan sebuah aplikasi atau dashboard yang dikembangkan oleh KPK untuk melakukan monitoring capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
MCP Aceh Utara saat ini menduduki Peringkat II di Provinsi Aceh, diharapkan dalam sisa waktu ke depan harus terus diperbaiki untukbisa menempati Peringkat I.
Lebih jauh Azwardi menyampaikan terimakasih kepada Camat Sawang yang telah menggerakkan para pelaku usaha galian C untuk perbaikan jalan kecamatan di sana. Memprakarsai perbaikan jalan Kecamatan Sawang sehingga sudah siap dikerjakan dalam dua hari, ini contoh yang baik mau peduli dengan keadaan masyarakat. Jalan induk kecamatan harus dijaga, dirawat dan diawasi truk-truk yang mengangkut melebihi kapasitas daya angkut, para pelaku usaha galian C juga harus punya tanggungjawab moral untuk menyumbang untuk perbaikan jalan yang rusak.
Azwardi juga memaparkan tentang hasil Rapim (Rapat Pimpinan) pada pekan lalu, di mana diharapkan agar seluruh SKPK bekerja keras dalam upaya meningkatkan realisasi anggaran Perubahan-APBK pada akhir tahun. “Mohon diperhatikan betul tentang dokumen keuangan, sesuai aturan yang berlaku.”
“Ke depan kita terus perbaiki kinerja pelayanan bagi masyarakat, tinggalkan kebiasaan lama sehingga semua kita mampu menjawab tuduhan bahwa ASN tidak becus dan tidak bekerja sesuai tupoksi masing masing.”
Terkait isu aktual yang sedang bergulir, yakni tentang pendaftaran anggota Majelis Pendidikan Daerah (MPD), Azwardi menegaskan agar ikuti saja aturanyang ada agar diikuti oleh orang-orang profesional dan punya kapasitas di bidang pendidikan. “Biarkan mereka mengikuti seleksi sesuai dengan kapasitas masing-masing, saya tidak pernah melakukan intervensi apalagi menunjuk orang-orang tertentu untuk dipilih,” tegasnya.
Editor : Armia Jamil
Artikel Terkait