Setelah Bakar Ban di Depan Kantor DPRK, Mahasiswa Minta Polisi Usut Mafia BBM Subsidi di Aceh Tengah

Yusradi
Masa aksi yang menolak kenaikan BBM subsidi di Aceh Tengah. Foto: Yusradi-iNews TV/MNC

TAKENGON, iNews.id - Masa aksi yang menolak kenaikan BBM subsidi di Aceh Tengah membakar ban bekas di halaman kantor DPRK, Senin (12/09/2022). Hal tersebut memicu ketegangan di dua pihak antara pendemo dan petugas pengamanan.

Aksi saling dorong antara pendemo dan pihak kepolisian tidak terhindar, bahkan para pendemo melemparkan gelas minuman mineral ke arah polisi saat akan memadamkan api dari ban bekas yang dibakar.

Ketegangan tidak berlangsung lama dan berhasil ditenangkan oleh koordinator aksi.

Usai melakukan orasi di halaman kantor DPRK, para peserta aksi di terima oleh anggota DPRK dan Kapolres Aceh Tengah di ruang sidang DPRK setempat.

Dihadapan Kapolres, salah seorang peserta aksi, Muhammaden meminta Kapolres Aceh Tengah menindak pemain BBM subsidi yang menjual pertalite ke kios-kios pengecer.

Sehingga masyarakat yang sulit mendapatkan pertalite di SPBU terpaksa membeli di pengecer atau pertamini.

" Hal tersebut jelas sangat mencekik masyarakat di tengah lonjakan harga BBM subsidi dari pemerintah," Ucap Mihammaden.

Lanjut nya, masyarakat saat ini sulit membeli langsung pertalite di SPBU karena pemberlakuan jam tertentu penjualan pertalite atas kebijakan pemda setempat dan seringnya kosong stok pertalite di SPBU.

Editor : Armia Jamil

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network