LHOKSEUMAWE, iNews.id - Sejak beberapa pekan terakhir, harga sejumlah kebutuhan pokok (Sembako) mengalami kenaikan drastis di pasar tradisional Aceh. Untuk mencegah harga sembako semakin tinggi, TPID Kota Lhokseumawe Inspeksi Mendadak Pasar (Sidak Pasar) di Pasar Inpres dan Pasar Kota, Lhokseumawe.
Sidak Pasar bertujuan untuk pemantauan dan pengawasan stabilitas harga serta kesediaan Bahan Pokok menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 H.
Pada kunjungan sidak tersebut, Tim TPID mendatangi beberapa pedagang yang menjual komoditas strategis seperti beras, minyak goreng, gula, daging dan bahan pokok lainnya. Mayoritas harga sembako mengalami peningkatan seiring dengan momen Hari Raya Idul Adha dan pulihnya mobilitas masyarakat.
Peningkatan paling signifikan terjadi pada harga komoditas cabai merah dan komoditas bawang merah. Harga cabai merah sempat meningkat hingga di atas Rp 100.000/kg pada akhir Juni 2022. Berdasarkan pantauan Sidak Pasar pada beberapa pedagang, harga cabai merah berada pada kisaran Rp 95.000 – 100.000/kg.
Anwar selaku Asisten II Kota Lhokseumawe Bidang Pembangunan dan Ekonomi mengatakan “Peningkatan harga cabai merah diakibatkan oleh pasokan yang terbatas, seiring dengan sudah lewatnya masa panen dan juga beberapa penyakit yang menyerang daerah produsen cabai merah”. Menurutya,Kenaikan harga cabai merah sendiri terjadi secara nasional.
Serupa dengan cabai merah, peningkatan harga bawang merah juga terjadi akibat pasokan yang terbatas. Berdasarkan pantauan, harga bawang merah saat ini pada kisaran Rp. 60.000/kg. Peningkatan juga terjadi pada harga daging sapi akibat penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa daerah. Hal tersebut kemudian juga menyebabkan permintaan daging sapi menurun.
Sementara itu harga beras terpantau stabil, begitu juga dengan harga daging ayam dan bawang putih. Di sisi lain beberapa komoditas mengalami penurunan harga seperti minyak goreng. Dari sisi pasokan, bahan pokok strategis dinilai masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Lhokseumawe.
Sementara Rio Wardhanu, Deputi Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe menyampaikan dalam upaya pengendalian inflasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe menginisiasi program pemberdayaan kelompok tani binaan. “Selain melalui upaya Sidak Pasar seperti saat ini, KPwBI Lhokseumawe juga mengembangkan pilot project Implementasi Digital Farming pada Kelompok Tani Cabai Merah Binaan di Desa Jeulikat untuk meningkatkan produktivitas”.
KPw BI Lhokseumawe saat ini memiliki binaan Kelompok Tani komoditas strategis seperti komoditas cabai merah di Bener Meriah dan Lhokseumawe, komoditas bawang merah di Aceh Tenggara dan Gayo Lues dan lain sebagainya. “Pengembangan ini merupakan solusi jangka panjang dan mendasar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat di wilayah kerja KPwBI Lhokseumawe sehingga dapat menjaga stabilitas harga dan juga pasokan” ungkap Rio Wardhanu kepada wartawan.
Segenap unsur TPID bersama dengan Satgas Pangan akan terus melakukan upaya pengendalian inflasi terutama menjelang Hari Raya Idul Adha. Pelaksanaan upaya tersebut berdasarkan framework K4 yaitu Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif, tutup beliau.
Dalam kegiatan tersebut hadir Asisten II Walikota Lhokseumawe Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Bapak Anwar, Kepala Dinas Disperindagkop, Bapak M. Rizal, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe. Selanjutnya juga ikut Bapak Rio Wardhanu, didampingi oleh Kepala Bulog Cabang Lhokseumawe, Kabag Perekonomian Setdako Lhokseumawe, Kabag Humas Setdako Lhokseumawe, Kepala Seksi Kejaksaaan Negeri Lhokseumawe dan juga segenap instansi terkait.
Editor : Armia Jamil
Artikel Terkait